Naiknya harga minyak mentah dunia, membuat pemerintah Indonesia kelimpungan. Kenaikan tersebut berdampak sangat besar terdapat APBN, yang membuat para petinggi di negara ini berpikir bagaimana untuk mengamankanya.
Tetapi solusi yang di berikan oleh pemerintah sangatlah tidak lucu, ketika rakyat yang sehari-hari telah bersusah payah dengan kehidupannya sekarang ini dihadapkan kepada masalah besar yang ingin dilimpahkan oleh pemerintah dengan menaikkan harga BBM, dengan tidak memikirkan bagaimana kehidupan rakyat yang sehari-hari hidup dengan makanan yang tanpa gizi.
Lebih lucu lagi adalah Solusi yang diberikan ketika pemerintah dengan bangganya mengatakan akan memberikan BLT (Bantuan Langsung Tunai) Plus - Plus yang artinya menurut mereka adalah memberikan uang tunai sebesar Rp. 300.000, - untuk 3 bulan dan ditambah dengan bahan pokok seperti beras dan lain-lain. Sungguh aneh solusinya, apakah para pemimpin bangsa ini tidak pernah sekolah atau tidak pernah turun sendiri melihat harga-harga yang semakin menjulang tinggi, apakah dengan asumsi Rp. 100.000,- untuk sebulan dapat menghidupi keluarga buat saja dengan asumsi yang terdiri 4 orang (ayah, ibu dengan 2 anaknya)???, apakah tidak melihat dampak dari kenaikan tersebut lebih sering terlihat bahwa pemutusan hubungan kerja terjadi?
Apakah pemimpin-pemimpin bangsa ini semakin pintar dengan membuat keputusan-keputusan yang tidak lucu dan tidak berpihak kepada masyarakat kecil (yang benar-benar kecil tidak orang kaya yang mengaku kecil) bahkan lebih cenderung kepada rakyat yang berdompet tebal. Apakah mereka tidak akan berpikir lebih jauh dengan nasib bangsa ini jauh kedepannya??.
Dimana rasa nasionalisme yang dulu dimiliki oleh pejuang-pejuang negara ini??, sekarang ini yang ada adalah rasa egoisme dari pemimpin bangsa ini dan lebih memikirkan diri sendiri daripada perut rakyatnya sendiri.
Entahlah..., karena BLT Plus sangat tidak sebagai solusi atas semua yang beban dari kenaikan harga BBM, banyak hal yang bisa dilakukan kalaupun kenaikan dilaksanakan oleh pemerintah. Sebagai contoh, dengan kenaikan harga BBM pemerintah harus membuka seluas mungkin lapangan kerja, yang barang tentu penyerapan terdapat pengganguran, pemberian bantuan modal usaha (bukan BLT) dan pengembangan dari usaha-usaha mikro yang akan mengurangi beban masyarakat.
Masyarakat tidak akan teriak lantang ketika perut mereka kenyang.
Monday, May 19, 2008
[+/-] |
BLT Solusi Yang Bukan Solusi |
Saturday, May 10, 2008
[+/-] |
Semua butuh proses…. |
Dalam satu tandan pisang, tak semua buahnya matang secara serentak. Ada diantaranya yang masih berwarna hijau tua. Maka, sang petani ada kalanya harus menyimpannya kembali beberapa saat menunggu hingga matang semuanya.
Pisang yang telah matang dan pisang yang terlambat matang, kelak akan memiliki rasa yang sama yakni memiliki rasa pisang. Meskipun waktu untuk menjadi matang pada pisang berbeda-beda…
Begitulah kita..tak mungkin semuanya sama. Ada kalanya menurut ukuran kita, suatu masalah dapat diselesaikan hanya dengan beberapa menit saja. Tapi bagi orang lain belum tentu, ia butuh waktu untuk menyelesaikannya. Bahkan belum sampai pada kesempurnaan. Namun pada akhirnya, hasil yang didapatkan tetap dapat dirasakan.
Dalam hidup ini tak seorang pun sempurna pada bingkai kemampuannya. Karena di antara kita memang tidak sama dan serupa, kita dilahirkan berbeda, hidup di lingkungan berbeda, pada kondisi yang berbeda dan segala hal yang berbeda. Yang mesti diingat adalah bahwa setiap orang memiliki kesamaan keinginan dan memiliki hak yang sama dalam mendapat kesempatan, betapapun itu harus dipergilirkan. Karenanya, percuma saja memperdebatkan suatu ketidaksamaan, perbedaan, dan ketidakcocokan dengan orang lain, karena kita tak akan mendapat titik temu.
Sungguh tak ada yang sempurna di antara kita, maka janganlah rendah diri…semua butuh proses menjadi lebih baik…..
Saturday, May 3, 2008
[+/-] |
Menanti Hasil LKS SMK 2008 |
Hari terakhir pertandingan LKS SMK 2008 untuk kategori IT telah berakhir hari ini, dengan beberapa pertandingan yang telah keliatan hasilnya. Sungguh melelahkan sekali, walaupun yang bertandinga adalah siswa dan saya hanya sebagai pendamping dari SMK TI Airlangga Samarinda.
Melihat beraneka ragam bentuk dan ekspresi wajah pada peserta yang telah 3 hari bergelut dengan soal-soal yang harus dikerjakan dan diselesaikan, sangatlah menambah lelah, betapa tidak.., untuk pertama kalinya saya mengikuti LKS ini dan membawa misi yang sungguh sanggat berat menurut saya, dikarenakan pengalaman pertama dan skenario pertandingan yang baru pertama kali di tandingkan untuk Kalimantan Timur.
Noor Rahmat adalah siswa peserta yang saya dampingi, melihat ekspresi wajahnya dari hari pertama hingga hari terakhir pertandingan membawa beban tersendiri. Ekspresi wajah yang sama sekali belum pernah saya lihat selama ini, keseriusan (sangat... serius bahkan), sehingga menjadi bahan lelucon teman-temannya. Beban...., ya itulah yang dia rasakan, wajah yang tampak sangat stress dan keliatan bingung hingga berakhirnya pertandingan dan gelisah menunggu hasilnya.
Tapi ada suatu pengalaman yang saya ambil dari semua itu, anak yang selama ini jarang sekali keliatan serius, ternyata beberapa hari ini sangat keliatan sekali bertanggung jawab walaupun dari tingkah lakunya dari luar tidak menampakan hasil itu.
Moga-moga besok mendapatkan hasil yang baik dari segala perjuangannya... Amien, walaupun tidak mendapatkan hasil yang terbaik setidaknya pengalaman yang dia terima membawa suatu bekal buat dirinya..
Dari balikpapan, sekian tulisan yang diketik sambil ngantuk-ngantuk.